sumber http://www.bbc.co.uk/indonesia
Ini memang angka yang besar, tetapi angka
tersebut tetap hanya seperlima dari jumlah warga Inggris yang menonton siaran
televisi.
Jadi apakah pemilu 2015 bisa disebut sebagai
"pemilu media sosial"? tanya wartawan BBC Mike Wendling.
Tetapi hal ini tidak mengejutkan di dunia di mana
lebih banyak warga online dibandingkan masa lalu.
"Cara terbaik untuk mengetahui pengaruh
media sosial sebenarnya bukanlah dengan media sosial itu sendiri," kata
Carl Miller peneliti medsos di Demos.
"Anda harus kembali ke penelitian
konvensional," kata Miller.
Hanya ketika penelitian lanjutan dilakukan dengan
menanyakan penduduk tentang hal-hal seperti apakah media sosial membuat mereka
berkemungkinan memberikan suara, apakah medsos mempengaruhi cara pemberian
suara atau membuat mereka lebih terlibat, baru kita dapat mengetahui apakah
pemilu 2015 dapat disebut sebagai sebuah "pemilu media sosial".
Komentar
Posting Komentar